daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Saturday, November 20, 2004

The reception

Saya lagi pusing berat.
It's 10 pm, saturday night, dan saya masih di depan komputer, diantara tumpukan jurnal, memikirkan riset yang sedang mentok. I have to make presentation for Monday, and I still don't know what to present. Semua cara yang saya pikirkan gagal total.

So, biarkan saya 'merefresh' otak saya sejenak.

Seperti yang saya tulis sebelumnya, seorang teman saya menikah di Jepang sini, dan saya 'beruntung' diundang ke perjamuan pernikahannya (consider only 2 indonesian were invited). Berhubung tata cara pernikahannya ala Eropa, saya tidak bisa cerita ttg pernikahan adat Jepang. Berikut adalah beberapa hal yang saya rasa cukup beda dengan pernikahan di Indonesia.

Saya tidak tahu bagaimana kondisi resepsi menikah di negara lain. Di Jepang, jumlah tamu yang diundang rata-rata hanya 50 orang, jauh lebih sedikit dari yang di Indonesia. Undangan dikirimkan kira-kira sebulan sebelum hari raya, dan si penerima harus mengirimkan kembali kartu pos absensi (atau presensi, Mas Kere ?), tanda bahwa si penerima akan datang ke resepsi. Seandainya akan membawa pasangan, nama pasangannya juga harus ditulis di kartu pos tsb.
Pada hari H-nya, bagi masing-masing undangan disediakan tempat duduk sesuai nama yang diundang. Jadi kalau kartu pos absensi tidak dikirim ke sang pengundang, bakal tidak kebagian tempat duduk. Dengan cara begini, tentu saja kita tidak bisa seenaknya 'sok kenal' dengan sang pengantin, seperti yang sering terjadi di Ind, demi ikut makan gratis.

Kebetulan makanan yang disediakan pada hari pernikahan teman saya itu adalah makanan Perancis. Sayang, buat lidah daun singkong saya, hidangan mewah seperti itu terasa kurang cocok, i miss kambing guling n soto betawi... Beruntung saya ditempatkan satu meja dengan keluarga pengantin wanita yang semuanya orang Indonesia, jadi ga malu dengan tata cara makan masakan Perancis dengan pisau-garpu yang banyak itu :)

Oh ya, yang saya perhatikan, semua tamu datang sebelum acara resepsi dimulai. Tidak ada yang terlambat, dan tidak ada yang pulang lebih dahulu. Apa ini hanya di Jepang kah ?

oleh-oleh kue ikan dan cawanSelesai resepsi, semua tamu dibawakan oleh-oleh. Bagian saya berupa kue pai berbentuk ikan, kalau tidak salah namanya ikan tai, dan cawan porselen. Sepertinya ini merupakan 'balasan' / hangaesi atas 'uang ucapan selamat' yang diberikan oleh undangan.

Tentang uang ucapan selamat, sebenarnya ada aturan tertentu jumlah uang yang layak diberikan. Antara lain, jumlahnya harus ganjil, tidak boleh habis dibagi 2. Misalnya 10000, 30000, atau 50000 yen. Tapi, beberapa orang Jepang yang saya tanyakan memberi jawaban berbeda tentang hal ini.

Ok, sekian dulu ceritanya. Saya mau pulang saja. tidur...
kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011