daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Friday, September 17, 2004

Hangaeshi

Hari ini ada kejutan kecil di lab. Malam hari, sewaktu akan pulang ke apartemen, seorang sempai (kakak kelas) mendatangi saya sambil menyodorkan bungkusan kecil sambil berkata "Terima kasih atas perhatiannya beberapa hari lalu... ". Mungkin karena melihat saya hanya terdiam bingung, dia lalu menambahkan "Minggu lalu ayah saya meninggal dunia... "
Ooo, ingatlah saya, minggu lalu rekan-rekan satu lab urunan sekadarnya membeli bunga sebagai ungkapan belasungkawa. Tidak banyak, hanya 500 yen, standard sekali makan di kantin kampus.

Di perjalanan pulang, saya masih merenungi bungkusan yang ternyata isinya seplastik biskuit. Bukan barang mewah, tentu saja. Tetapi rasanya sudah menjadi budaya orang Jepang untuk mengembalikan separuh dari apa yang mereka terima dari orang lain. Budaya ini disebut hangaeshi (半返し, han = separuh, gaeshi = mengembalikan).

Jadi teringat ketika beberapa waktu lampau saya memberikan oleh-oleh selendang batik dari Indonesia kepada seorang ibu Jepang. Sejak saat itu, setiap pergi berlibur, beliau selalu membelikan cinderamata. Padahal saya cuma sekedar memperkenalkan kain tradisional negeri tercinta.

Kalau akan memberikan hadiah kepada orang Jepang, jangan lupa katakan "tsumaranai mono des kedo... ", yang artinya kira-kira "barang ini tidak berharga kok... ". Maksudnya, supaya si orang Jepang itu tidak repot-repot memikirkan bagaimana membalas hadiah tersebut.

kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011