daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Sunday, December 18, 2005

Indonesian Idol, idola siapa ?

Bisa dibilang saya itu kuper. Yup, kurang pergaulan. Apalagi kalau bicara tentang artis Indonesia.

Maafkan, saya memang tidak rajin mengikuti perkembangan gosip dunia hiburan tanah air. Ketika beberapa minggu lalu seorang teman mengatakan bahwa bintang tamu di acara Natal tahun ini adalah Mike dan Delon, jujur, reaksi saya pertama adalah, "Siapa tuh ?"

Baru ketika saya tahu mereka berdua adalah pemenang Indonesian Idol yang katanya bikin heboh Indonesia dua tahun belakangan ini, saya ngeh.

Maaf... maaf... mungkin anda-anda yang penggemar berat Indonesian Idol akan ngomel.

Mm... tapi sejujurnya, saya juga hanya tahu ada acara berjudul "Indonesian Idol" di RCTI dari adik saya, ketika pulang ke Indonesia beberapa bulan lalu. Saya tidak pernah menonton acara tersebut di TV, tidak tahu 'stori' apa yang ada di sana, dan tidak bisa tiba-tiba heboh ikut-ikutan ngefans dengan Delon yang katanya ganteng itu.

Jadi ketika Jumat malam lalu saya berkesempatan melihat penampilan keduanya, saya sebenarnya tidak terlalu merasa antusias. Meskipun begitu, saya sempatkan mengambil foto keduanya dengan telepon genggam dari jarak 1 meter. Ada yang ngiri ? *he he...

Meskipun saya tidak tahu seberapa ketatnya seleksi acara Indonesian Idol, bisa dibilang suara mereka berdua memang indah. Saya sendiri lebih senang suara Mike, tapi ini hanya selera pribadi loh, jangan diprotes.

Tapi mereka berdua punya sama-sama kekurangan : pengalaman. Kemampuan bernyanyi mereka memang tidak diragukan, tapi akan lebih menghibur bila mereka bisa menampilkan 'sesuatu' kombinasi pertunjukan, lebih dari sekedar menyanyi. Maksud saya bukan bernyanyi sambil melawak, atau nyanyi sambil main sulap. Ada banyak penyanyi-penyanyi senior Indonesia yang mahir berinteraksi dengan penonton sehingga penonton benar-benar merasa terhibur. Mereka berdua masih harus mau banyak belajar dari pendahulu-pendahulunya.

Satu lagi yang saya perhatikan. Mereka berdua cenderung memakai bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Memang ada beberapa ekspresi yang susah diungkapkan dengan bahasa Indonesia. Tapi saya rasa tidak perlu repot-repot berkomunikasi dengan bahasa Inggris di depan orang Indonesia kan ? Apalagi bagi orang yang tidak begitu ngerti bahasa Inggris seperti saya.

Saya jadi ingat sesuatu. Dulu waktu jaman saya SD, ada masa-masa populer tukar menukar biodata antar teman. Nama, alamat, tanggal lahir, hobi, kata kenangan, dan yang tidak ketinggalan : idola. Kalau sekarang biodata masih populer, mengisi kolom idola mungkin jadi gampang, tiap tahun tinggal disesuaikan dengan Indonesian idol tahun itu.
Sunday, December 04, 2005

Selamat capek !

Maaf saudara-saudara ! Karena kesibukan kantor dan lain hal (such as males liat komputer di rumah, apalagi kalau udah ketemu kasur he he...), saya lama tidak menulis di blog ini, tidak jalan-jalan ke blog lain, tidak ngasih komentar... sekali lagi maaf !

Makasih juga buat beberapa teman pengunjung *wink (hua ha ha, sok beken nih Emil...) yang sudah menanyakan kabar saya. Sedikit-sedikit akan saya usahakan mengunjungi satu per satu. Sabar ya mbak, mas !

Kali ini saya mau cerita tentang ucapan bahasa Jepang "otsukare sama desu". Kata kerja dasar tsukareru itu artinya capek atau lelah, jadi arti ucapan di atas kira-kira "Selamat, anda sudah bercapek-capek." Biasanya kata-kata ini diucapkan saat pulang kerja. Karena orang sudah capek bekerja dari pagi sampai malam, maka kita harus memberi selamat, penghargaan atas kerja keras orang itu.

Selain saat pulang kantor, kata-kata ini juga diucapkan kepada pak pos dan pengantar barang. Ini sebagai pengganti ucapan terima kasih "arigatou gozaimasu". Dengan mengatakan "otsukare sama desu" ini, kita menghargai usaha orang lain capek-capek mengantarkan barang untuk kita, meskipun itu sebenarnya memang bagian dari pekerjaan dia.

Selain "otsukare sama desu", ada juga "gokuro sama desu" yang sama artinya, tetapi hanya patut diucapkan oleh atasan kepada bawahan.

Dari kata-kata ini, bahasa Jepang terasa sebagai bahasa yang sopan.

Hanya kadang-kadang saya merasa ada beberapa penggunaan bahasa ini yang terlalu sopan, berlebihan, dan tidak masuk akal.

Misalnya, ketika kita mau membeli pakaian di toko, dan mencoba pakaian tersebut di kamar ganti.

Di Jepang, lantai kamar ganti biasanya sedikit lebih tinggi dari lantai toko, dan kita harus melepas sepatu sebelum 'naik' ke kamar tersebut. Nah, pada saat kita selesai mencoba pakaian, membuka gorden kamar ganti, dan memakai sepatu kembali, pegawai toko akan mengatakan "otsukare sama desu !" pada kita. Padahal, nyoba pakaian kan paling cuma 10 menit, ga capek gitu !

Situasi lain adalah di salon.

Di salon, entah untuk potong rambut atau perawatan yang lain, pegawai salon sedikit-sedikit memberi laporan atau peringatan.

Misalnya:

"Maaf ya mbak, kursinya akan dinaikkan" waktu si pegawai menyesuaikan ketinggian kursi. OKlah, mungkin saja ada tamu yang kaget kok tiba-tiba kursinya naik sendiri kalau tidak diberitahu lebih dahulu.

Atau,

"Maaf ya mbak, sandarannya mau dimiringkan" waktu di tempat cuci rambut, sebelum air dialirkan. Ini juga masih bisa diterima.

Tapi yang lucu,

"Permisi mbak, rambutnya saya potong."
Lah, iyalah wong saya datang untuk potong rambut kok. Ya justru untuk itu saya membayar kan. Kecuali kalau saya datang bukan untuk minta dipotong...

Atau waktu di tempat cuci rambut,
"Permisi mbak, rambutnya akan basah"
Mana ada cuci rambut ga pake basah ?

"Airnya kepanasan mbak ? Kedinginan ?"
"Permisi mbak, ini saya pakaikan sampo."
"Permisi mbak, rambutnya saya keringkan."

Ketika selesai potong rambut,
"Permisi mbak, potongan rambutnya saya bersihkan." sambil membersihkan potongan-potongan rambut yang jatuh di wajah dan baju.

Dan yang paling lucu, setelah rambut selesai dicuci, seluruh pegawai salon meneriakkan
"OTSUKARE SAMA DESU !"
Padahal saya sama sekali ga capek. Wong cuma duduk menikmati rambut disampoin gitu...

Begitu juga waktu selesai dipotong, "OTSUKARE SAMA DESU !"
Dan juga ketika perawatan selesai, "OTSUKARE SAMA DESU !"

Yang paling bikin saya takjub adalah di tempat pijet. Ini tempat pijet yang bener-bener mijet loh, jangan mikir macam-macam yah...

Begitu kaki saya selesai dipijat refloxologi, si mbak pemijat juga bilang, "OTSUKARE SAMA DESU !"

Lah, tujuan saya dipijat apa dong, kalo akhirnya saya capek ???
kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011