Jalan-jalan ke Jepang - Tips 2: Makanan
2. Soal makananSelain makanan khas Jepang seperti sushi dan sashimi, di Tokyo ada banyak makanan dari negara-negara lain yang menurut saya lebih enak ketimbang makanan Jepang yang terkadang hambar...
Anyway, saran saya kalau ingin menghemat budget makan selama di Jepang : puas-puaskan makan pada jam makan siang, karena jam makan siang (lunch time, biasanya antara jam 11 pagi - 3 sore) lebih murah ketimbang malam.Biasanya restoran-restoran menyediakan menu khusus lunch set yang murah. Kalau kita datang ke restoran yang sama di malam hari, tiap masakan dijual satuan per piring. Belum lagi kalau yang didatangi adalah izakaya (restoran gaya jepang), ada yang mengenakan service charge per orang diluar harga makanan. Izakaya ini sebenarnya tempat minum (baca: bir, sake). Karena itu, begitu tamu duduk akan langsung ditanya mau minum apa. Tapi selain minuman beralkohol biasanya juga disediakan minuman non alkohol seperti ulong cha (es teh cina), orange juice, atau coca cola.
Kalau lunch set yang dijual siang hari harganya di bawah 1000 yen, biaya yang dikeluarkan per orang untuk makan malam di Izakaya ini paling sedikit 2000 yen per orang. Ini harga standar bawah banget, kalau tahu tempat yang murah. Rata-rata bisa habis 4000 - 5000 an sekali makan. Enaknya di Izakaya ini, banyak masakan Jepang seperti sashimi, yakitori, masakan ikan, dan tofu. Waktu lunch time, menu-menu ini dikeluarkan dalam porsi sedikit tapi plus nasi, salad atau acar-acaran dan miso shiru. Kadang-kadang juga ada dessert khusus untuk cewek. Jadi kalau ingin mencicipi sedikit sashimi, datanglah waktu jam makan siang. Tapi kalau ingin makan agak mewah, silahkan datang waktu malam.
Selain izakaya, kalau ingin makan sushi, restoran sushi yang berputar jauh lebih murah ketimbangyang sistem counter. Kalau di tempat yang berputar harga per sushi dipatok 100 yen per piring isi dua buah sushi, di restoran sushi ber-counter harganya tergantung pada jenis ikannya. Di restoran yang berputar ada juga sushi yang harganya lebih dari 100 yen, tapi masih lebih reasonable ketimbang counter. Orang Jepang sih bilang bahwa rasa ikan di restoran sushi ber-counter lebih enak dibanding yang dijual di tempat berputar. Tapi buat saya yang masih lidah Indonesia, rasanya sushi di Jepang sama saja... tidak lebih asin atau manis, bisa pedas menyengat kalau diolesi wasabi, tapi selebihnya ya tidak ada bedanya. FYI, di restoran 100 yen sushi di Shibuya, ada aturan untuk makan paling sedikit 7 piring per orang. Jadi kalau mau makan sushi di daerah ramai turis, pastikan dulu berapa minimal sushi yang harus dimakan.
Selain sushi dan sashimi, ada juga restoran chain store yang menyediakan makanan khas Jepang yang lain. Restoran-restoran seperti ini ada di beberapa tempat, dan harganya relatif murah. Ini saya cantumkan linknya, cuma karena semuanya hanya tersedia dalam bahasa Jepang, diingat-ingat saja bentuk tulisannya, siapa tahu kalau nanti ketemu paling tidak sudah ada bayangan restoran itu jualan apa.
- gyudon (beef bowl), dijual di Matsuya, Yoshinoya, dan beberapa chain restoran lain. Harganya rata-rata 400-500 yen.
- tendon (nasi + tempura dalam mangkok), dijual di Tenya. Harganya juga sekitar 500 yen. Bisa lebih mahal untuk yang menunya komplit.
- japanese kare, dijual di Coco ichibanya - mereka punya menu dalam bahasa Inggris, Kare no Ousama. Restoran-restoran biasa juga banyak yang menyediakan kare jepang untuk makan siang, tapi menu kare di restoran spesialis kare lebih banyak dan toppingnya bisa macam-macam. Harga karenya bervariasi mulai dari 400 yen-an sampai 800 yen-an.
- teishoku (set menu masakan jepang), biasanya berisi masakan ikan + nasi + miso shiru + sayuran sedikit. Menu ini ada di Ootoya, dulu Meshiyadon - sekarang namanya ganti jadi Yayoiken. Harganya sekitar 700-800 yen.
- ramen, banyak banget yang jual, tapi saya masih belum ketemu rasa ramen Jepang yang cocok di lidah saya. Setiap daerah di Jepang punya rasa ramen sendiri-sendiri, seperti Hokaido ramen atau Kyushu ramen. Tapi buat saya yang lumayan enak justru ramen gaya China : tantanmen, yang rasanya agak lebih pedas dari ramen biasa. Oh ya, sekadar informasi kuah ramen itu dibuat dari rebusan tulang babi...
- champon, mirip ramen tapi kuahnya lebih sedikit dan diisi banyak sayuran. Dijualnya di Ringer Hut. Champon ini masakan khas Nagasaki. Selain champon juga ada sara udon, mie kering disiram daging dan sayuran. Harga champon dan sara udonnya sendiri hanya sekitar 400 an. Satu set dengan gyoza atau cahan (nasi goreng) jadi sekitar 700 yen an.
- udon & soba, banyak dijual di stasiun, dan banyak yang tidak menyediakan kursi alias harus makan sambil berdiri. Berbeda dengan ramen yang kuahnya dibuat dari rebusan tulang babi, kuah udon & soba dibuat dari rebusan ikan & kombu, sejenis seaweed. Dan sama seperti ramen, saya sebenarnya nggak begitu suka. Tapi ada satu restoran udon yang saya rasa enak, ada di Shinagawa dekat kantor saya. Kalau mau makan disitu silahkan hubungi saya, kalau saya ada di kantor nanti saya antar. Harga udonnya sendiri hanya 300 yen, ditambah topping gorengan, seporsi udon komplit paling hanya 500 yen.
- katsu, yang banyak dijual biasanya tonkatsu (daging babi goreng tepung). Ada juga yang menyediakan chicken katsu, tapi tonkatsu lebih umum dijual. Disajikan dengan irisan kol, harganya sekitar 700-1000 yen. Dijual di Wako.
Selain itu ada juga restoran yang menyediakan masakan ala barat seperti spageti atau burger steak. Ada juga model family restaurant seperti Dennys atau Jonathan. Mereka biasanya menyediakan menu khusus anak-anak kids menu, porsi burger atau sosis kecil + nasi atau kentang + sedikit salada + dessert + mainan.
Di gaienmae (dua stasiun dari Shibuya naik Ginza line), ada restoran crab (kepiting) yang enak. Dari exit no 2, masuk ke gang kecil di sebelahnya First Kitchen. Rekomendasi menu di sini : kani pasta (spageti masak saos kepiting). Saya pasti mampir kesini kalau lagi ada di sekitar gaienmae.
Untuk penggemar fast food nggak perlu kuatir. Mc Donald ada hampir di depan semua stasiun, apalagi di Tokyo. Menu paling murah hamburger, cuma 80 yen. Kalau ke McDonald, jangan lupa cobain menu khas Jepang seperti teriyaki burger dan ebi fillet-o (shrimp burger). Oh ya, di Mc Donald juga ada menu salada, lumayan besar dan mengenyangkan (buat saya). Saladanya ini disajikan dengan toping grilled chicken atau crispy chicken (ayam goreng). Harga satu set salada + minum 640 yen. Untuk burger set selain hamburger, burger+kentang+minum, harganya antara 500 - 600 yen. Kalau kentangnya mau diganti dengan salada, bisa tambah bayar 30 yen. Hamburger set harganya 410 yen, dan chees burger set 430 yen. Di Mc Donald ini juga ada menu 100 yen-an, lumayan untuk cemilan. Menu yang harganya 100 yen: chees burger, mc chicken, marron pie, apple pie, soft drink ukuran small, kopi & teh ukuran small, mc shake ukuran small, dan soft cream. Terus, kalau mau lebih murah lagi, Mc Donald itu sering bagi-bagi kupon discount. Kupon ini juga bisa di download dari internet.
Selain Mc Donald, coba juga ke hamburger restaurant yang lain seperti Mos Burger dan freshness burger. Harga-harganya lebih mahal dibanding Mc Donald, tapi menurut saya rasanya lebih enak. Recomendasi menu di Mos Burger: mos natsumi (hamburgernya tidak pakai roti tapi pakai salada), dan mos chicken. Freshness burger punya kelebihan rotinya yang lebih lembut dan sedikit manis.
Soal ayam goreng, di Jepang saya hanya lihat KFC saja. Ada juga fast food restaurant seperti First Kitchen yang juga sedia ayam goreng, tapi menunya lebih bervariasi tidak hanya ayam saja. Dan harap diingat, sama seperti Mc Donald tidak menyediakan menu panas, KFJ di Jepang juga tidak menyediakan nasi. Oh ya di Mc Donald ada menu unik : smile, harganya 0 yen. Bisa coba dipesan untuk tambahan pencerahan, apalagi kalau yang jualan ganteng...
Untuk yang masih betah baca, seperti yang saya tulis di awal, di Tokyo ada beberapa jenis makanan dari berbagai negara yang saya rasa lebih enak dibanding masakan Jepang. Ini saya tulis beberapa restaurant yang bikin saya ingin balik lagi.
1. Restoran masakan rumahan Korea, seperti di Haleluya, Seoul En di Shinagawa dekat kantor saya, dan ada satu lagi di Machida dekat tempat saya tinggal. Restoran ini yang jual orang Korea asli, jadi pedasnya muantapp. Rekomendasi menunya : yukejan. Dijamin bisa bikin bolak balik ke WC dua hari... Jangan lupa ajak-ajak saya kalau mau makan di restoran korea di Shinagawa atau Machida.
2. Masakan Thailand. Yang paling sering saya kunjungi ada di stasiun Shinjuku, south exit, di lantai B2 Lumine 1.
3. Masakan India. Menunya jelas kare. Dibanding kare Jepang, spicenya biasanya lebih terasa. Cari saja restoran yang chefnya orang India.
4. Masakan Belgi. Menunya biasanya kerang-kerangan. Kalau suka minuman beralkohol, bir belgi rasanya enak, tapi kadar alkoholnya cukup tinggi.
5. Masakan Brazil. Menu utamanya daging. Yang saya pernah makan ada di daerah Omotesando, namanya Barbacoa Grill. Dagingnya itu loh... mantabbb.
Masakan dari negara lain sebenarnya masih banyak. Tapi jarang yang sesuai selera saya. Tambahan, restoran Jepang rata-rata nggak menyediakan menu bahasa Inggris, Jepang only. Cuma untungnya, menu yang ditunjukkan ke kita biasanya ada fotonya. Dan di depan restoran juga biasanya ada contoh makanan di display. Jadi kalau mau pesan, langsung tunjuk ke gambar menu atau display.
Soal makanan di Jepang, eh... Tokyo tepatnya, sekian dulu. Nanti kalau ingat saya tulis lagi.
Tambahan (31/10)
Sebenarnya kalau tidak terlalu peduli makan di restoran, ada cara makan yang murah: beli onigiri (nasi yang dikepal dan dibungkus nori) dan makan di taman. Onigiri ini isinya bervariasi: ikan, ayam, daging. Selain toko khusus yang menjual onigiri, convenience store juga menjual macam-macam variasi onigiri. Selain onigiri, convenience store juga menjual bento (nasi + lauk pauk dalam kotak), macam-macam salada dan macam-macam gorengan: ayam goreng, korokke (semacam perkedel daging), sosis goreng, fried poteto.
Bento dijual juga di supermarket dan toko khusus bento. Kalau sudah malam (di atas jam 8-an), harga bento ini sering didiskon, karena mereka tidak akan menjual bento sisa hari itu untuk hari berikutnya.
Satu lagi makanan Jepang yang menurut saya enak: roti. Iya, menurut saya roti yang dijual jepang itu enak, lembut, dan terasa sedikit manis. Roti yang dijual di bakery memang lebih mahal dibanding yang dijual plastikan di convenience store. Tapi bau dari oven di bakery itu bisa bikin kaki 'terseret' masuk dan 'terpaksa' membeli. Beberapa bakery menyediakan irisan roti kecil-kecil untuk dicoba tamu. Lumayan untuk mengganjal perut lapar, tapi kalau kebanyakan ya malu ya...
Selain itu, kalau yakin punya pertahanan yang bagus terhadap godaan manis, coba pergi ke depachika: tempat jualan roti, cake, dan macam-macam dessert yang letaknya biasanya ada di basement pertokoan.