Tokyo -- sisi lain
Pengalaman tinggal bukan di negeri sendiri, juga kesempatan 'mengintip' negeri-negeri lain, membuat saya merasa bahwa bayangan "luar negeri = kaya" terpupus perlahan-lahan. Bahkan di Tokyo, kota yang kata orang punya tingkat kesejahteraan tinggi, punya gambaran kemiskinan sendiri. Menengok sudut stasiun, taman, bawah jembatan, akan terlihat satu dua sosok gelandangan berpakaian kumal, yang terkadang berbau menyengat, akibat berhari-hari tidak mandi.

Kalau ekonomi menjadi penyebab utama kemiskinan di negeri kita, faktor kesehatan mental tak kalah perannya di negeri maju ini. Hidup di sini memang penuh tekanan. Orang-orang hidup makin individualis, semakin tidak peduli pada orang sekitar, bahkan pada keluarga.
Hanya yang saya lihat di sini, mereka tidak pernah menadahkan tangan meminta uang kepada orang lewat. Mungkin sadar bahwa hal itu akan mengganggu orang yang diminta. Setiap orang punya kesusahan masing-masing. Tak perlu menambah susah orang lain.