daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Sunday, February 06, 2005

Jepang, masih amankah ?

Jepang, mungkin masih dianggap sebagai negara dengan tingkat keamanan sangat tinggi. Namun jangan salah. Bukan berarti di Jepang ini tidak ada orang yang berbuat jahat.

Memang di Jepang ini, kita tidak menemui segerombolan cowok sangar yang siap minta uang secara paksa siapa saja yang lewat di depan mereka. Tidak ada gelandangan minta-minta. Tidak ada berita orang ditodong celurit disuruh menyerahkan telepon genggamnya. Orang kemana-mana bawa telepon genggam, sambil jalan kaki, atau di kereta. Orang berani bekerja dengan laptop di kendaraan umum. Aman. Terlalu aman, sampai orang terbuai. Heiwa boke, bahasa Jepangnya.

Lihat desain tas yang sering dipakai cewek Jepang. Desain yang membuat saya mikir, karena jenis tas seperti itu tidak bisa dipakai di Jakarta. Terlalu terbuka, bahkan transparan, gampang jadi sasaran pencopet. Loh, memang di Jepang aman kan ?

Tapi ada penjambret di sini. Yang diserang terutama wanita yang pakai tas bermerek. Yang populer biasanya Louis Vitton. Ga usah lihat isinya, tasnya saja bisa dijual dengan harga tinggi di pasar gelap. Peringatan tentang jambret sendiri juga banyak dipasang di ATM dan bank. Sepertinya sudah banyak kejadian penjambretan setelah korban mengambil uang.

Di depan toko kue dekat tempat tinggal saya, ada peringatan ditulis besar-besar. Awas, cikan. Saya tidak menemukan kata bahasa Indonesia yang tepat, tapi terjemahannya kira-kira : "orang yang senang pegang-pegang bokong wanita". Tokyo, terutama di jam sibuk, naik kereta akan seperti dendeng. Press sana-sini. Berdiri pun susah. Tapi di saat penuh tekanan seperti itu, masih ada orang yang memanfaatkan situasi . Ada saja bapak-bapak yang seenaknya pegang -pegang gadis di depannya. Kejahatan seperti ini biasanya susah dibuktikan, apalagi kalau keretanya sangat penuh. Tapi sebaliknya, saya pernah dengar cerita wanita yang menuduh sembarang pria, supaya bisa menuntut uang.

Lalu, kenapa peringatan itu ditaruh di depan toko kue ya ? Saya juga masih bingung...

Eniwei, itu yang kelas rendah. Berita terakhir, dua orang anak kecil ditusuk kepalanya oleh seorang laki-laki di tempat penitipan anak departemen store Itoyokado di daerah Aichi-ken. Sang adik yang baru berumur 11 bulan akhirnya meninggal. Si pembunuh, sepertinya punya kelainan jiwa. Dia mengaku mendengar suara perintah untuk membunuh, tak peduli siapapun.

Kasus pembunuhan belakangan sering saya dengar di TV. Apalagi kasus kejahatan yang menimpa anak kecil. Tahun lalu, seorang anak perempuan ditemukan terbunuh. Si pembunuh mengaku membujuk anak perempuan itu, membunuhnya setelah puas melakukan kejahatan seksual. Si pembunuh ini terbukti punya kelainan, sangat berminat terhadap anak kecil.

Di Jepang ini memang anak kecil terbiasa jalan sendiri ke sekolah atau ke tempat kursus, tidak ditemani orang dewasa. Lebih mandiri, memang.

Ironisnya, banyak kasus kejahatan sepertinya terjadi karena alasan masalah mental. Bukan karena terdesak oleh kemiskinan.
kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011