daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Sunday, February 13, 2005

Cokelat

Senin ini hari Valentine. Tapi cokelat sudah dijual sejak bulan Januari lalu. Toko kue bahkan menaruh etalase di luar toko, di pinggir jalan. Membuat wanita yang tak kuat godaan manis seperti saya memalingkan wajah, berusaha keras agar tidak sering-sering mampir membeli. Godaan besar perusak rencana diet... :)

Seingat saya dulu coklat itu termasuk barang mewah. Setiap kali bapak saya pulang dari dinas luar negeri, kopornya hanya diisi dengan oleh-oleh coklat. Kulkas di rumah kami akan penuh dengan coklat, sampai ibu kebingunan mau ditaruh dimana bahan makanan yang lain. Tapi berhubung bapak semakin lama semakin jarang dinas luar, maka makin berkuranglah kesempatan makan mewah dengan mulut berlumur coklat.

Pertama kali hidup sendiri jauh dari keluarga, hampir setiap hari saya mampir ke koperasi kampus untuk beli coklat. Tidak lagi terasa mahal, dan saya dengar bagus untuk mengendalikan stress. Ha ha, itu sih alasan saja. Pada dasarnya memang saya suka yang manis. Belakangan setelah menyadari ada turunan penyakit diabetes dalam darah saya, baru saya berusaha mengontrol makanan manis, termasuk coklat.

Valentine day di Jepang, hari khusus cewek memberikan cokelat untuk cowok yang disukai. Kenapa mesti cewek yang memberi coklat ? Ada yang bilang supaya cewek dapat kesempatan resmi. Tapi ada juga yang berpendapat, kan cowok Jepang pemalu. Bisanya menunggu :)

Kebiasaan pemberian coklat ini tidak cuma dilakukan di sekolah, tapi juga di kantor. Cewek yang belum menikah, biasanya menunggu-nunggu hari ini untuk menyerahkan kue coklat buatan sendiri ke cowok yang selama ini diam-diam disukai. Kalau cowok tsb suka juga, bisa memberi hadiah balasan pada White day, tgl 14 Maret.

Dengar-dengar sih, ada saja cowok yang bolos sekolah waktu Valentine day karena takut tidak akan dapat cokelat. Berarti ga ada yang suka sama dia. Malu kan... Katanya di Korea ada hari khusus untuk para jomblo ini, Black day, dimana sesama jomblo bersama-sama makan mie sambil pakai setelan hitam.

Mungkin ini sebabnya ada giri choko, coklat yang diberikan ke teman cowok, bukan sebagai pernyataan cinta, tapi supaya yang menerima tidak merasa kesepian saja. Kalau budget yang disediakan untuk hon choko, coklat valentine beneran, rata-rata seharga 3000 yen (1 yen sekitar 80 rupiah), giri choko rata-rata 'cuma' seharga 600 yen. Budget segitu masih terbilang sedikit, kalau dibandingkan dengan cokelat eksklusif impor dari Paris yang dijual di butik di Ginza. Kalau dikonversikan bisa jadi jutaan rupiah.

Tapi kalau memang cokelat itu enak, sayang dong kalau cuma dikasih ke orang lain. Ini namanya my choko, coklat hadiah untuk diri sendiri.

Lagipula, kalau memang suka, kenapa mesti nunggu hari Valentine ? Dan, kenapa mesti pakai cokelat ?
kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011