Dalam suatu simposium
Salah satu 'tradisi' lab tempat saya belajar ini untuk menyambut kedatangan visiting professor dari negara lain adalah mengadakan "mini symposium in English". Intinya, setiap anggota lab harus mem-presentasi-kan penelitiannya selama 10 menit. Disebut 'in English', karena biasanya presentasi di lab kami dilakukan dengan bahasa Jepang, termasuk oleh mahasiswa asing seperti saya.Anyway, seorang asisten profesor yang masih muda, menyajikan presentasi yang sempat bikin saya mengernyit. Si asisten ini, laki-laki, menampilkan gambar (yang menurut saya) panas. Bukan, bukan gambar kebakaran. Tapi gambar wanita muda, terbuka. Bagian atas gambar ini memang gambar yang sering digunakan dalam penelitian image processing, bidang yang digeluti si asisten profesor.
Tapi yang ditampilkan bukan cuma bagian atas, melainkan lengkap sampai ke bawah (yang tanpa apa-apa).
Meskipun beberapa mahasiswa asing (baca : non-Japanese) kasak-kusuk sehubungan tentang 'sexual harassment' ternyata tidak ada yang berminat 'menegur' si asisten ini. Selain posisi beliau sebagai asisten profesor, juga mungkin karena gambar sejenis bukan dianggap sbg gambar yang tabu. Tidak ada moral agama yang membentengi penampakan gambar seperti itu di muka umum.
Rasa gatal (eh, sebenarnya lebih tepat: rasa pingin nonjok, sih) membuat saya mengatakan unek-unek saya ke si asisten. Saya bilang, bahwa tidak hanya orang Jepang yang hadir di simposium itu, tapi juga orang dari berbagai bangsa yang punya latar belakang budaya dan agama berbeda. Tidak cuma saya yang orang Indonesia, ada juga beberapa teman dari negara timur-tengah yang kental ajaran agamanya, risih melihat gambar seperti dipajang di muka, apalagi di dalam institusi pendidikan.
Si asisten ini beralasan, bahwa dia hanya mencari cara supaya presentasi tentang penelitiannya bisa menarik perhatian orang. Tidak sekadar hasil penelitian yang bisa bikin orang ketiduran.
Moral of the story ? Ga tahu, saya cuma pingin cerita kok.
Tentang gambar itu sendiri, diambil dari majalah playboy tahun 1972. Modelnya, Lena, sekarang sudah jadi seperti yang di kanan ini.