daun singkong
tentang jepang dan indonesia
di mata seorang penggemar sayur daun singkong
Thursday, November 25, 2004

Tentang ibu saya

bunga untuk mama Hari ini ibu saya ulang tahun. Pinginnya sih saya tuliskan puisi indah yang bisa membuat pembaca terharu-biru. Tapi berhubung saya ga bisa berbahasa yg mendayu-dayu, apa yang saya tulis di kolom ini adalah sekedar fakta ttg kekaguman seorang anak pada ibunya.

Saya tidak pernah mengatakannya secara jelas, tanpa saya sadari, saya telah menempatkan ibu saya sebagai tokoh idola dalam hati saya.

Ibu saya bukan manusia sempurna. Beliau seorang ibu, seorang istri, seorang kakak, seorang wanita karir, seorang pengelola rumah kost, dan lain-lain. Baru beberapa tahun belakangan ini saya menyadari betapa hebatnya ibu menjalankan berbagai profesi di atas bersamaan. Ibu saya membuat saya sadar akan kekuatan wanita, dibalik kelemah-lembutannya, dibalik emosi dan air mata.

Ibu saya menyadarkan satu prinsip yang saya pegang teguh, bahwa kesuksesan, apapun arti sukses itu, perlu dicapai dengan kerja. Saya sering bercanda dengan adik-adik saya, bagi beliau hari libur adalah hari kerja, karena beliau selalu tidak pernah bisa diam, selalu bersih-bersih rumah, atau bahkan membersihkan kamar mandi mbak-mbak kost di belakang rumah.

Ibu saya mengajarkan kesetiaan. Setia pada ayah saya, yang mewariskan ke-keraskepala-an saya. Meskipun kondisi sedikit memburuk akibat krisis ekonomi. Setia pada pekerjaan, meskipun harus bertahan tetap 'bersih' berdiri di tengah badai 'suap dan korupsi'.

Ya, ibu saya seorang pegawai negri, profesi yang menurut saya sangat penuh intrik dan kecurangan. Tapi sosok ibu saya membuktikan, beliau mampu bertahan, bahkan terus menanjak karirnya, meskipun terus menghadapi tekanan.

Pagi ini ibu saya memberitahu bahwa beliau akan dipindah ke kota lain, untuk lama waktu yang belum ditentukan. Ikut senang, bahwa kerja keras dan loyalitas akhirnya dihargai dengan kenaikan golongan dan perpanjangan pensiun. Tapi dibalik itu, ada kesedihan dan kekhawatiran hidup pisah dengan ayah, yang tidak bisa meninggalkan warungnya di Jakarta. Saya tahu, ibu saya sosok wanita tegar, meskipun air mata selalu terlihat di pelupuk mata setiap mengantar dan menjemput saya di Sukarno-Hatta.

Selamat ulang tahun, mama.

Maafkan anakmu yang tidak bisa ada disisimu pada hari ulang tahunmu.
kategori tulisan lama

kumpulan foto

Shopping yuk !

Satu Cinta Lingerie Apa Impian Anda ?

shoutbox

sponsor & link

Powered by Blogger
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
BlogFam Community
blog-indonesia
Get Firefox!
JANGAN ASAL COPY PASTE..

email me
created by emiliana dewi aryani
@ 2004 - 2011