Saya pernah dengar, harus ada yang dibayar untuk mencapai kesuksesan. Saya belum merasa sukses, dan merasa masih banyak yang perlu saya bayar. Belakangan, saya menyadarinya di sela kesibukan menulis thesis saya, di antara tumpukan buku dan jurnal, di depan komputer yang makin membuat mata saya lelah. Kepenatan otak saya menggoda saya untuk iseng mengklik friendster, yang saya rasa semua penghuni jagat maya sudah tahu, kecuali saya.
Invitation dari seorang teman membuat saya tak tahan untuk mengklik beberapa data dan foto teman lama, memandang keceriaan profesional2 muda.
Invitation dari seorang teman membuat saya tak tahan untuk mengklik beberapa data dan foto teman lama, memandang keceriaan profesional2 muda.
Ah... kadang saya berpikir, apakah jalan yang saya tempuh ini benar...
Apakah 'harga' yang selama ini saya bayar akan sebanding dengan 'sukses' yang akan saya dapat...
Seandainya dulu saya tidak kukuh ingin berangkat ke negri ini...
Seandainya dulu saya tidak keluar dari lingkungan kerja di Jakarta...
Akan jadi seperti apakah saya sekarang ?