Mereka bukan lagi dua, melainkan satu

Ah, saya rasa setiap orang punya karakter sendiri-sendiri, unik utk tiap pribadi. Dan ada teman saya yang 'beruntung' mendapat kesempatan untuk 'menyelami lebih dalam' lewat pernikahan.
Teman saya, dulu kami berangkat sama-sama dari bandara Sukarno-Hatta, menikah dengan cowok Jepang teman lab-nya. Pernikahan antar-bangsa, what do you have in mind ?
She's so lucky ?
Susah menghadapi perbedaan budaya ?
Repotnya komunikasi ?
Mungkin mereka akan menghadapi tantangan lebih berat dari pasangan sama bangsa, tapi asalkan ada cinta, mudah-mudahan bisa diatasi...
Omedeto Dhe-can, and good luck !