Suara wanita itu...
Suara wanita itu terkadang menyamankan hati, kalau bernada lembut. Membuat terangkat sampai ke awang-awang, kalau bernada merayu. Tapi bisa bikin kuping merah, kalau kedengarannya seperti gosip... dan lain lain, dan lain lain.Eniwei, kemarin teman saya orang Bosnia meminta tolong saya. Dia butuh pas foto, dan tak tahu cara mengoperasikan mesin foto otomatis yang ada di koperasi kampus. Sambil menunggu di luar box foto, cukup jelas terdengar suara "mbak" yang memberi petunjuk pengoperasian. Maksud saya, bukan mbak penjaga mesin beneran yang menunggu di dalam mesin lalu memberi petunjuk, tapi suara rekaman. Selesai berfoto, teman Bosnia mengeluh bahwa suara "mbak" itu tinggi dan bikin sakit kepala, terutama karena dia ga ngerti si Mbak ngomong apa. Selama ini saya merasa suara rekaman itu cukup membantu. Karena saya tidak perlu membaca petunjuk pemakaian yang entah ditempel di mana. Tapi lain halnya kalau ga ngerti maksudnya ya...
Di Jepang cukup sering terdengar mesin bersuara wanita. Di mesin ATM, dari mulai ucapan selamat datang, perintah memasukkan password, sampai ucapan terima kasih. Juga mesin penjual tiket kereta di stasiun. Di lift. Bahkan di eskalator pun, ada mbak-mbak yang senantiasa mengucapkan "berhati-hatilah terhadap kaki anda. Terutama terhadap kondisi licin di hari hujan". Suara pengumuman di dalam kereta juga suara wanita, kecuali kalau masinisnya lagi ga males ngomong.
Panduan dengan suara saya rasa akan banyak membantu mereka yang penglihatannya kurang baik. Asal jangan sampai membuat pendengarnya terlena dan lupa tujuan awalnya saja...