Holiday in Marunouchi
Hari ini tanggal merah, keiro no hi. Menurut Sazae-san (lih. artikel Sazae-san sindrome), hari ini adalah untuk berterima kasih kepada orang yang sudah lanjut usia. Berhubung di sekitar kami tidak ada orang yang usianya sudah lanjut, sambil sekalian nyoblos di Balai Indonesia di Meguro, pergilah kami ke Marunouchi, yang jaraknya hanya 20 menit dari Meguro naik kereta. Kebetulan minggu lalu seorang teman memberikan sepasang tiket masuk pameran lukisan "Rimpa" di National Museum of Modern Art (東京国立近代美術館).Berhubung ndak ngerti tentang art, jangan tanya saya apa inti pameran lukisan tsb. Yang jadi perhatian saya justru penuhnya pengunjung yang datang ke musium itu. Kalau diingat-ingat, jaman dulu saya datang ke musium hanya waktu karyawisata. Sekarang pun, kalau tidak dapat tiket gratisan, belum tentu saya datang ke musium.
Antri di depan musium. Sedia payung sebelum hujan, siapa bilang ? Waktu panas juga dong...
Satu jam muter-muter, musium yang terasa kecil (masih terbayang-bayang besarnya Musee de Louvre di Paris) selesai dikelilingi, kami mampir ke taman Kitanomaru yang terletak di samping musium. Meskipun sudah pertengahan September, suhu udara di Tokyo saat ini masih sekitar 30 derajat celcius, suhu rata-rata musim panas. Bersantai di taman ditemani angin yang berhembus perlahan, banyak orang tidur-tiduran di tepi danau.
Jalan-jalan dengan wan-chan (baca: guk-guk) di taman