Detektif
Majalah "Orange Page" keluaran September 2002 yang saya pinjam dari perpustakaan memuat artikel menarik tentang detektif. Kalau dulu kita hanya mengenal dunia detektif lewat novel ataupun komik, saat ini profesi detektif (setidaknya di Jepang) sudah menjadi alternatif karir.Berbeda dari tokoh detektif Sherlock Holmes, Trio Detektif, atau Conan yang sebagian besar mengurusi misteri pembunuhan, detektif di dunia nyata ternyata lebih banyak mengurusi masalah rumah tangga. Sebagian besar adalah kasus perselingkuhan pasangan atau penguntitan (stalker). Tentu saja, yang menjadi konsumen bisnis ini adalah wanita, yang merasa kesulitan jika masalahnya diketahui orang lain. Yang menarik, detektifnya sendiri pun sebagian besar adalah wanita, dengan alasan kepekaan terhadap sesama wanita. Alasan lain yang tak kalah penting adalah 'insting' wanita yang (katanya) tajam, terutama jika membaui perselingkuhan kaum pria. He he he...
Wawancara dalam majalah yang saya baca menyebutkan, sebuah kantor detektif yang memiliki profesional 20 orang, setengahnya adalah wanita, dan 90% kliennya adalah wanita. Tentu saja, mereka juga melengkapi diri dengan alat-alat canggih seperti penyadap suara dan telepon genggam berkamera (majalah ini keluaran 2 tahun lalu, seharusnya saat ini sudah sangat berkembang).
Jadi hati-hati kalau anda-anda yang sedang menikmati perselingkuhan, tiba-tiba merasa selalu dikuntit wanita cantik yang bisik-bisik di telepon gengam berkamera !
Gambar : iklan jasa detektif yang saya dapatkan dari majalah lainnya: penerima best detektif award 2003. Bersedia mengumpulkan bukti yang diperlukan dan menyediakan konsultasi gratis khusus wanita (terjemahan bebas, sebebas-bebasnya oleh saya).