Copenhagen, Denmark
Ada yang tersisa dari perjalanan ke Eropa bulan lalu. Sebelum kembali ke Tokyo, kami sempat transit sekitar 5 jam di Copenhagen, ibukota Denmark. Tempat kelahiran pengarang terkenal Hans Christian Andersen ini ternyata sangat kecil. Waktu transit yang cuma sebentar ternyata cukup untuk jalan-jalan di pusat kota. Dari airport ke pusat kota naik kereta hanya butuh waktu 10 menit. Hanya sayangnya, kedatangan kereta tidak tepat waktu, tidak sesuai dengan jadwal yang terpampang di layar monitor. Pemberitahuannya pun diumumkan dengan bahasa Denmark, jadi sempat bikin kami bingung. Untungnya, penduduk Denmark rata-rata bisa berbahasa Inggris, jadi bisa tanya-tanya.Kesan tentang Copenhagen : penduduknya sedikit. Di stasiun, maupun di jalan-jalan pusat kota, suasananya cenderung sunyi. Selain itu, mungkin penyesuaian terhadap bentuk tubuh orang viking yang besar-besar, tempat duduk di kereta besar-besar.
Sempat masuk ke amusement park Tivoli yang letaknya persis di depan stasiun, tidak hanya anak muda yang pacaran, banyak orang-orang tua berpasangan bergandengan tangan. Ah...
Foto : di depan stasiun Copenhagen, jadi teringat stasiun kota di Jakarta :)